peluang usaha

Jumat, 12 Februari 2010

Pansus Century Sambangi Kementerian Keuangan



JAKARTA, KOMPAS.com - Panitia Khusus Bank Century datangi Kementerian Keuangan, sebuah situs sejarah yang menjadi saksi pengambilan keputusan atas penyelamatan Bank Century pada 21 November 2008. Mereka merekonstruksi peristiwa yang terjadi pada saat rapat Komite Stabilitas Si stem Keuangan atau KSSK.
Lalu, mengapa Pak Raden mengubahnya menjadi hanya Rp 632 miliar?

Kunjungan Panitia Khusus ini dilakukan di Gedung Juanda I, Kementerian Keuangan, di Jalan Wahidin, Jakarta, Jumat (12/2/2010) yang merupakan gedung tempat Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bekerja.

Dalam kunjungan ke Kementerian Keuangan ini, rombongan dipimpin langsung oleh Ketua Panitia Khusus, Idrus Marham. Panitia Khusus kembali mengikuti rekonstruksi Rapat KSSK yang digelar 21 November 2008. Mereka diarahkan masuk ke sebuah rungan di lantai Mez anine, gedung Djuanda I, Kementerian Keuangan tepat di sebelah Ballroom, yang dijadikan sebagai tempat Robert Tantular menunggu di sepanjang Rapat KSSK itu.

Setelah itu, Panitia Khusus juga diarahkan ke Ruang Rapat Menteri Keuangan yang dijadikan sebagai tempat untuk Rapat KSSK dan Komite Koordinasi (KK), yang pada akhirnya memutuskan penyelamatan Century.

Saat itu, Panitia Khusus mempertanyakan kapasitas Raden Pardede, mantan Sekretaris Komite Stabilitas Sistem Keuangan atau KSSK, pada rapat KSSK 21 November 2008 yang dianggap mengubah jumlah dana yang dibutuhkan untuk mendongkrak Rasio Kecukupan Modal atau CAR Century menjadi 8 persen. Raden merupakan orang yang memasok angka nominal besaran dana yang dibutuhkan untuk menyelamatkan Century.

Berdasarkan temuan BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) pada awalnya kebutuhan dana untuk mendongkrak CAR menjadi 8 persen adalah Rp 1,77 triliun. "Lalu, mengapa Pak Raden mengubahnya menjadi hanya Rp 632 miliar? Apakah memang ini karena ada keengganan dari Menteri Keuangan untuk menyetujui penyelamatan Century jika dananya Rp 1,77 triliun?" tanya Romahurmuzzy, Anggota Panitia Khusus dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (FPPP).

Tidak ada komentar:

 

© 2009 Aku Cinta Indonesia. Powered by Blogger
Design by eJoee BlogsTricks